Tips dan Trik || Dampak Yang Timbul Akibat Penggunaan Air Mineral Pada Radiator Mobil

Pada umumnya radiator mobil diisi dengan cairan coolant. Fungsinya yang mampu menjaga temperatur suhu mesin agar tetap optimal. Karena air coolant mengandung konsentrat propylene. Namun ada juga pemilik mobil yang masih mengisi radiator dengan air mineral. Lantas, sebenarnya diperbolehkan atau harus tetap menggunakan cairan coolant?

Sebaiknya tetap menggunakan cairan coolant saja ketika mengisinya ke tabung reservoir. Sebab coolant memiliki titik didih lebih tinggi dari pada air mineral. Dan anda juga disarankan untuk membelinya yang literan atau dibotol untuk disimpan di mobil jika sewaktu-waktu dibutuhkan atau jika persediaan cairan coolant dalam radiator berkurang, maka anda dapat mengisinya tanpa harus repot untuk membeli ke toko.

Jika kondisi sedang terdesak atau persediaan air coolant habis, maka anda dapat mengisi radiotor menggunakan air mineral. Namun, volume atau takaran air mineralnya harus lebih banyak dari air coolant karena air mineral sifatnya cepat menguap atau cepat habis saat mesin mobil mulai panas. Setelah anda ketemu dengan air coolant, maka anda langsung bisa menganti air mineral yang ada didalam radiator mobil anda dengan menggunakan cairan coolant. Agar suhu mesin mobil anda tetap terjaga dan lebih awet.

Penggunaan air mineral pada radiator mobil tidak memiliki dampak yang tersendiri. Namun, penggunaan air mineral untuk radiator mobil anda juga memiliki berbagai dampak yang dapat terjadi, karena radiator akan bekerja secara maksimal jika diisi dengan air coolant. Berikut ini adalah beberapa dampak bila radiator mobil terlalu sering diisi dengan air mineral. 

1. Endapan Karat.

Hal ini disebabkan pengendapan air mineral yang terus menerus dan lama kelamaan akan menjadi endapan karat  yang masuk ke dalam sistem pendingin dari radiator, termasuk selang dan thermostat. Jika karat semakin tebal dan tidak dibersihkan maka akan bisa menyebabkan dua hal. Mulai dari penghambatan aliran air sampai penghambatan terjadinya pertukaran antara mesin dan cairan pendingin yang membuat suhu akan cepat panas akibat dari ketidakefektifan sistem pendingin. 


2. Air Memiliki Sifat Mudah Menguap Atau Mudah Panas.

Saat Suhu Mesin tinggi atau sedang dalam perjalanan jauh, bila radiator anda isi menggunakan air mineral sudah dipastikan akan cepat habis atau menguap. Keburukan lain dari air mineral adalah memiliki sifat korosif. Artinya bisa membuat pengikisan dan karat pada bagian dalam dan pipa radiator. Bila sudah terjadi karat maka mobil juga rentan mengalami overheat. 


3. Efek Korosi.

Efek karat dan korosi yang ditimbulkan dari air mineral untuk cairan radiator mobil anda itu baru akan terasa dalam jangka waktu yang cukup panjang. Saat karat sudah timbul maka pada internal sistem pendingin mesin maka akan terjadi kerusakan dan tidak bisa dihindari, dan yang pasti dana perbaikan juga akan jauh lebih mahal jika dibandingkan untuk perawatan mengganti cairan radiator menggunakan coolant secara berkala. 


4. Menganggu Sistem Pendingin.

Mengisi air radiator kelihatannya memang persoalan yang sangat sederhana. Akan tetapi jika anda salah memilih air untuk mengisi radiator mobil anda, maka bisa menganggu sistem kinerja mesin pendingin mobil anda. Jika anda bertanya ke bengkel mesin, jenis cairan atau air apa yang bagus untuk radiator selain cairan coolant. Pasti jawabannya adalah air coolant, air mineral, air buangan AC. 


Sebab Kerusakan

Air radiator yang bagus adalah air sulingan, atau lebih dikenal dengan aqua destilasi yang bisa dibeli di toko-toko kimia terdekat, terkadang juga ada orang yang rajin mengumpulkan tetesan air AC kemudian disaring agar air tetesan AC benar-benar bersih.

Tetapi jangan sekali-kali anda mencoba mengisi air radiator mobil anda menggunakan air minum mineral untuk pengisian radiator. Sistem pendingin mobil kita berbeda dengan tubuh manusia yang membutuhkan mineral. Pada sistem pendingin 
ketika mesin bekerja pada temperatur tinggi sekitar 80-90 derajat celcius dan tekanan cukup tinggi, maka kandungan yang terdapat dalam air mineral akan dapat menyebabkan terjadinya endapan pada dinding sistem pendingin. Selain zat-zat yang ikut beredar dan akan mengganggu sistem (pompa air, termostat, dan kemungkinan besar dapat menyumbat radiator).

Maka jika anda kebingungan soal jenis cairan apa yang baik untuk mengisi radiator. Maka, anda dapat mengisinya dengan cairan atau air aqua destilasi juga ditambahkan dengan cairan coolant yang akan menjaga agar air tidak mudah mendidih dan melapisi seluruh dinding sistem agar tidak mudah timbul karat dan juga perpaduan antara kedua jenis cairan ini akan membuat kemampuan sistem pendingin mesin mobil akan bertambah baik. 

Jika anda masih kebingungan maka anda disarankan untuk datang langsung ke bengkel radiator atau bengkel mobil. Disana anda dapat bertanya pada mekanik dan akan dijelaskan mengenai cairan yang cocok untuk radiator mobil anda secara jelas. Dan hal ini dapat dilakukan juga untuk meminimalisir kerusakan yang dapat terjadi karena salah jenis cairan yang digunakan untuk mengisi radiator.

Demikian artikel kali ini megenai dampak penggunaan air mineral pada radiator, semoga artikel kali ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua dan jangan sekali-kali anda memasukkan jenis cairan ke radiator secara sembarangan karena itu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pendingin bahkan bisa sampai ke mesin juga.

Komentar

Postingan Populer